Upaya meningkatkan mutu sekolah dan madrasah dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Pendidikan Integral Berbasis Tauhid Hidayatullah Jawa Timur terus digencarkan melalui Diklat Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang berlangsung secara online tangal 24-30 April 2021.
Kegiatan yang bertemakan Sukses AKM wujudkan Kualitas Sekolah/Madrasah PIBT Unggul ini diberikan sambutan hangat oleh Ketua DPW Hidayatullah Jawa Timur, Ustad Amun Rowie, M.Pd., kepada 160 peserta mulai dari guru, wakil kepala sekolah/madrasah dan kepala sekolah/madrasah tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan sederajatnya.
Diklat AKM ini dibagi dua sesi yaitu in-training dan on-training dengan materi dan tanggal pelaksanaan yang berbeda. Ketua Departemen Pendidikan DPW Hidayatullah Jawa Timur, Ustad Adi Purwanto, M.Pd., selaku keynote speaker menyampaikan bahwa AKM sebagai pemetaan kualitas sekolah secara nasional. Maka dari itu, lanjutnya, jangan sampai sekolah kita yang memiliki karakter ideal justru kalah dengan sekolah umum lainnya.
“Sebagai sekolah yang mencetak kader unggul harus memiliki karakter yang kuat. Kekuatan itu harus dibangun salah satunya dari kemampuan membaca, memahami dan mengeksplorasi mulai dari jenjang SD hingga SMA. Karena itu, kegiatan ini harus dikawal benar oleh pengelola sekolah mulai dari persiapan hingga evaluasinya”, tegas Adi.
Selain itu juga, pemateri diklat AKM, Ustad Agung Prayoga, S.Pd., menyampaikan pada kegiatan sesi pertama ini memaparkan kerangka berfikir munculnya AKM sebagai pengganti Ujian Nasional. Dengan diklat ini, lanjutnya, sekolah PIBT bisa membuat soal berbasis AKM dengan memunculkan rumusan-rumusan materi sebagai sistem evaluasi yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Agung juga memberikan motivasi kepada peserta diklat AKM,
“Janganlah AKM ini menjadi sesuatu yang menakutkan dan bersifat menakut-nakuti, segala perubahan haruslah kita pandang sebagai tantangan dalam rangka memajukan sekolah kita untuk selangkah lebih maju dari lainnya dan dengan AKM ini kita bisa mengubah pola mengajar dan interaksi guna proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik”, kata Agung.
Meskipun dilakukan secara online, namun tidak mengendorkan antusiasme peserta diklat hinga acara selesai dan diklat akan disambung kembali pada tanggal yang telah dijadwalkan.