Ribuan kader Hidayatullah dari seluruh Jawa Timur memadati kompleks Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya pada Ahad, 6 April 2025, dalam perhelatan akbar Silaturahim Syawal 1446 H yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Timur.
Dengan tema “Ukhuwah Rekatkan, Al-Qur’an Laksanakan,” acara tahunan ini menjadi momen strategis untuk memperkuat ikatan kebersamaan sekaligus meneguhkan komitmen kolektif terhadap nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan.
Hadir sebagai narasumber utama, Ust. H. Drs. Ec. Abdul Rahman, SE, anggota Dewan Pertimbangan DPP Hidayatullah, yang menyampaikan taushiyah Syawal penuh makna. Ia menegaskan bahwa silaturahim bukan sekadar temu fisik, melainkan modal strategis dalam membentuk karakter muslim yang tangguh dan berdampak.
“Silaturahim adalah anugerah mahal dan menjadi modal kuat untuk menjadi agen perubahan,” tegasnya.
Abdul Rahman juga menyoroti pentingnya transformasi pasca-Ramadhan. Menurutnya, energi spiritual yang dibangun selama bulan suci harus dijaga dan diwujudkan dalam tindakan nyata—baik dalam konteks sosial, komunitas, maupun kebangsaan.
“Usai Ramadhan, saatnya kita lebih produktif dan progresif dalam amal sosial dan ritual. Keimanan itu harus kelihatan dampaknya,” tandasnya.
Acara yang berlangsung hangat ini dihadiri oleh jajaran Dewan Murabbi Pusat dan Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah, serta seluruh Ketua dan Pengurus Wilayah Hidayatullah se-Jawa Timur. Kehadiran ratusan kader dari berbagai daerah memperkuat atmosfer ukhuwah dan konsolidasi gerakan dakwah.
Ketua Panitia, Muhammad Idris, yang juga Sekretaris Wilayah Hidayatullah Jawa Timur, menekankan bahwa acara ini bukan hanya seremonial, tapi bagian dari strategi dakwah yang berkelanjutan.
“Ini adalah penguat semangat dan penyempurna energi dakwah kader pasca-Ramadhan. Pertemuan fisik seperti ini menyatukan hati dan memperkuat langkah,” ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa tema kegiatan bukan sekadar slogan, tapi pijakan filosofis yang mengajak seluruh elemen organisasi menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang aktif dan dinamis.
“Ukhuwah harus jadi kekuatan kolektif yang mendorong perubahan sosial yang progresif,” tambah Idris.
Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, selaku tuan rumah, mendapat apresiasi tinggi atas penyediaan fasilitas dan atmosfer keilmuan yang mendukung. Lembaga ini kembali menunjukkan perannya sebagai pusat pembinaan kader dan penyebaran nilai Islam di Jawa Timur.
Salah satu peserta, Abdul Hamid, Ketua DPD Hidayatullah Kota Batu, mengaku mendapatkan suntikan semangat baru dari acara ini.
“Bukan hanya silaturahim, tapi momen luar biasa yang terus kami tunggu setiap tahun. Energinya beda,” ungkapnya.
Silaturahim Syawal 1446 H ini membuktikan bahwa spirit ukhuwah dan komitmen terhadap dakwah tetap hidup dan terus tumbuh di tengah dinamika zaman. Dari Surabaya, pesan itu menggema ke seluruh Jawa Timur: bersatu, bergerak, dan berdampak.