Laksana dua sisi mata uang. Nampaknya itulah fenomena yang terpotret dalam perjalanan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Hidayatullah Jawa Timur, yang diselenggarakan di kampus 2 Bojonegoro.
Hal itu nampak sejak pada malam pertama peserta berdatangan. Pada pukul 02.30 dini hari, satu per satu mereka telah bangun dari peraduan, kemudian bergegas membersihkan diri.
Selang beberapa lama, masing-masing telah berpakaian rapi, dan siap melaksanakan sholat lail.
Kata ustadz Muh. Idris, M.Pd.I, sudah menjadi rutinitas aktivis Hidayatullah, setiap kali menyelenggarakan Rakerwil atau kegiatan organisasi lainnya yang bersifat, unsur spiritualitas harus tetap terjaga.
“Bukan hanya sholat lail. Sholat jamaah harus juga terjaga. Acara disusun selesai sebelum adzan berkumandang, sehingga semua peserta secara serentak bisa melaksanakan sholat jamaah,” kata ustadz yang juga menjabat sebagai ketua STAIL Surabaya itu.
Ditegakkannya amalan spiritualitas dalam setiap kegiatan, lanjut ustadz Idris, tidak lain bertujuan untuk meminta keberkahan dan petunjuk dari Allah, sehingga apa yang direncanakan benar-benar mendapat tuntunan dan mendatangkan maslahat baik bagi organisasi maupun umat.
7